Kepergianku dari rumah itu tidak
membuatnya semakin baik. Padahal aku dengar sendiri, bahwa ia yang memintaku
untuk mengangkat kaki dari rumah ini. Tapi aku tahu, ia hanya seorang nenek
yang tidak ingin kesepian menjalani detik-detik terakhir hidupnya. Ia
menginginkan cucu-cucunya, anak-anaknya dan menantu-menantunya berkumpul
mengelilingi ranjang tempat ia berbaring. Ia ingin mereka menjamunya pada pagi
hari dengan segelas susu hangat dan roti untuk sarapan. Ia ingin mereka merebus
air hangat dan memandikannya pada sore hari. Tetapi yang ia dapati setiap pagi
hari hingga menjelang tidur malam hanyalah aku, seorang menantu yang teramat ia
benci.
“Apa
kamu tidak dengar Surti, aku memintamu untuk pergi!” suaranya yang tua terdengar
ketus dan bergetar.