Berbagai masyarakat Arab, seperti
juga negeri kita, berada dalam masa transisi, dan juga dalam proses
modernisasi. Masalah nilai-nilai tradisional masih merupakan permasalahan yang
belum terselesaikan, dan malahan di berbagai masyarakat pada taraf ini terasa
seakan-akan amat sulit terselesaikan.
Salah sebuah masyarakat tradisional
yang menjadi bahan perdebatan dan malahan konflik ialah masalah kedudukan dan
hak-hak wanita, baik di tengah masyarakat, maupun dalam hubungan langsung
antara lelaki dan perempuan secara sosial juga pribadi, baik di dalam mupun di
luar perkawinan. Kita dapat mengingat, bahwa perjuangan perempuan Indonesia
untuk mendapat kedudukan yang lebih seimbang di dalam lembaga perkawinan telah
memakan waktu puluhan tahun, dan baru dapat membawa perempuan Indonesia ke
Undang-Undang Perkawinan yang beberapa tahun lampau ini telah diundangkan.
Kepincangan-kepincangan antara
perempuan dan lelaki masih cukup banyak terdapat di masyarakat yang sedang
berkembang, dengan berbagai perbedaan taraf kepincangan.
Negeri-negeri Arab terkenal sebagai
masyarakat yang kedudukan perempuannya dianggap amat terbelakang jika
dibandingkan dengan hasil-hasil perjuangan persamaan kedudukan dan hak antara
perempuan dan laki-laki yang telah tercapai.
Mesir termasuk salah sebuah negeri
dan masyarakat Arab dan Islam yang melakukan modernisasi jauh lebih dulu dari
negeri-negeri Arab dan Islam lainnya di Asia Tengah. Kehadiran buku Nawal
el-Saadawi ini menunjukan bahwa perjuangan perempuan Mesir untuk merebut
kedudukan dan hak-hak yang sama, dan lebih penting lagi untuk mendapat
perubahan nilai dan sikap kaum lelaki Mesir terhadap perempuan, masih belum
sepenuhnya tercapai.
Novel ini merupakan otobiografi
tentang seorang perempuan bernama Firdaus dari sel penjara tempat ia menunggu
hukuman matinya karena membunuh seorang germo. Mengisahkan perjalanan
hidupnya dari sejak masa kecilnya di desa hingga menjadi pelacur kelas atas di
kota Kairo.
“Seorang
pelacur yang sukses lebih baik dari pada seorang suci yang sesat. Semua
perempuan adalah korban penipuan. Lelaki memaksakan penipuan pada perempuan,
dan kemudian menghukum mereka karena telah tertipu, menindas mereka ke tingkat
terbawah, mengikat mereka dalam perkawinan atau menghamtam mereka dengan
penghinaan.” (Perempuan Di Titik Nol)
1 komentar:
Slots, Casinos and Games Reviewed by LuckyClub.live
Lucky Club offers the best slots, casino games and live casino games from the best providers. The site luckyclub.live is available for both mobile and desktop
Posting Komentar