Dari
kejauhan, batu di tengah laut itu, tepatnya beberapa meter dari bibir pantai
tampak seperti patung Buddha Gautama. Panorama ini dapat kita saksikan di
Pantai Nampu, Wonogiri. Saya dan kawan-kawan berangkat dari Yogyakarta pukul 11
siang, dan menempuh perjalanan selama 6 jam, di luar perkiraan awal. Hal ini
dikarenakan cuaca yang kurang mendukung dan beberapa halangan yang terjadi di
jalan. Hujan menemani perjalanan kami dari Wonosari hingga tiba di lokasi. Kami
bersembilan menuju ke lokasi dengan kendaraan bermotor.
Untuk menuju Pantai Nampu sendiri,
jalanan yang kami tempuh cukup terjal dan naik turun serta beberapa tikungan
tajam. Survivor deh pokoknya! Kalau teman-teman pernah naik Jet Coster, nah,
seperti itulah rasanya. Terlebih di beberapa daerah kami menjumpai jalanan
berlubang. Tetapi teman-teman tidak akan menyesal begitu memasuki perjalanan yang
mulai memasuki Pantai Nampu. Sekitar 18 kilo menuju Pantai Nampu teman-teman
akan menyaksikan gunung dengan batu karang di sepanjang jalan. Batu itu
memiliki rongga seperti halnya batu karang yang terdapat di pantai-pantai.
Untuk
menuju ke pesisir pantai, kami harus menuruni tangga sepanjang kurang lebih 3
kilometer. Tangga berlapis semen itu mulai kropos dan menampakan tanah merah
yang meringkuk di dalamnya. Jadi kami harus hati-hati, sebab jika tidak tanah
licin itu akan menggelincirkan kaki kami. Di kanan kiri tangga terdapat
pepohonan dan bukit-bukit yang tampak hijau.
Kami
bermalam di Pantai Nampu selama satu malam. Langit cerah dan udara tidak
terlalu dingin. Di bawah bintang, ditemani suara ombak, kami membakar jagung,
membuat roti bakar serta ikan di atas api unggun. Di bagian utara pantai
terdapat bongkahan-bongkahan batu dengan dinding tebing terbentuk seperti batu
stalaktit. Di genangan air di antara batu-batu itulah kami menemukan seekor
anak gurita yang akhirnya kami lepas kembali dan beberapa kerang laut dengan
berbagai macam ukuran. Di bagian timur, tempat kami melihat matahari terbit di
pagi hari, di sanalah terdapat batu yang bila dilihat dari kejauhan tampak
seperti Buddha Gautama. Dari bukit yang terletak di sebelah utara pantai
terdapat air tawar yang mengalir turun menuju pesisir dan bermuara ke pantai.
Di pantai ini memang belum banyak
ditemukan nelayan, namun setiap pukul tiga atau empat pagi kami menyaksikan
beberapa lelaki turun ke pantai yang surut untuk mencari kepompong laut
(pong-pong / jingking).
Kami kembali ke Yogyakarta pukul 9
pagi setelah mengemasi seluruh bawaan kami. Kami sampai di Jogja dengan
menempuh perjalanan selama 4 jam, lebih cepat dibandingkan ketika perjalanan
berangkat.
Buat teman-teman yang penasaran
akan keindahan Pantai Nampu, datang dan sakiskan sendiri keindahannya. Lihat
sendiri bentuk batu yang tadi saya katakan mirip patung Buddha Gautama. Salam
Adventure ... J
Pantai Nampu, Wonogiri
21-22 Januari 2015
0 komentar:
Posting Komentar